Asal daerah Tari Serimpi : sejarah, gerak, kostum, dan keunikannya – Tari Serimpi adalah sebuah tarian klasi dari tradisi keraton Kesultanan Mataram kuno yang berkembang di Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakarta. Tari ini ditarikan oleh empat orang penari dengan melakukan gerakan yang lemah gemulai yang menggambarkan kehalusan budi, kesopanan dan juga kelembutan yang di gambarkan dengan gerakan yang pelan nan anggun dengan di iringin alat musik gamelan.
Sejarah Tari Serimpi
Pada zaman dahulu kala tari Serimpi ini sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton Jawa, maka dalam hal ini tari serimpi tidak bisa disamakan dengan tari yang lainnya karena tari ini sifatnya sakral. Pada jaman dulu tari Serimpi ini hanya boleh di pentaskan bagi orang pilihan dari keraton.
Fungsi Tari Serimpi
Karen tari Serimpi ini memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan sebuah benda pusaka yang melambangkan kekuasaan raja pada masa jaman Jawa hindu. Dalam pagelarannya tari serimpi ini juga tidak selalu di suguhkan sebuah sesajen seperti tari Bedhaya, melainkan untuk penyajian sesajen hanya di waktu tertentu saja.
Musik Tari Serimpi
Alunan musik sebagai pengiring tari serimpi ini juga mengutamakan paduan suara yang digabungkan, yakni sebuah lagu tembang Jawa. Semakin berkembangnya jaman yang semakin modern, tari adat jawa khususnya tari serimpi ini mulai dkembangkan menjadi beberapa varian baru dengan durasi waktu pertunjukkan yang semakin singkat. Salah satu jenis tarinya itu ada Serimpi Anglirmendhung yang mana waktu sekitar 11 menit – 15 menit, dimana untuk waktu awalnya itu sekitar 60 menit.
Kostum Penari Tari Serimpi
Untuk kostum tari serimpi juga sudah mulai ada perubahan, dimana pada jaman dulu itu pakaian ini dikenakan oleh pengantin keraton dengan dodotan dan gelung bokor sebagai hiasan kepala, untuk saat ini pakaian penari beralih menjadi pakaian tanpa lengan dan gelung rambut yang berhiaskan bunga ceplok serta hiasan kepala berupa bulu burung kasuari.