70 Pantun Hujan Deras : Romantis, Lucu, dan Bijak

Pantun Hujan Deras Dan Banjir : Romantis, Lucu, Dan Bijak – Disore hari tepat pada pukul 16.00 hujan mulai turun dengan derasnya. Terlihat di depan rumah banyak air yang sudah membasahi halaman rumah dan lingkungan sekitar. Terlihat air semakin banyak dan hujan bertambah dengan derasnya. Terlihat sebuah mobil melintas dengan perlahan sembari rodanya berputar melintasi genangan air hujan.

Pantun Hujan Deras

Arus air yang tercipta dari butiran hujan terlihat sangat jelas semakin besar. Tak lama datang sebuah pengendara sepeda motor dengan mengenekan sebuah jaz hujan. Dengan perlahan pengendara tersebut melintasi jalan yang sunyi, hanya derasnya air hujan yang menemaninya.

Terlihat dari kejauhan datang seorang anak kecil dengan membawa sebuah payung untuk pergi ke toko. Nampaknya dia ingin pergi ke toko sembako. Mungkin saja dia mau beli makanan. Tatapan mataku tertuju kepada sebuah selokan yang ada di depan rumah. Terlihat air hujan mulai memenuhi selokan tersebut dan terlihat air selokan semakin tinggi dan air hujan itu sudah tidak muat lagi akhirnya airnya luber dan menggenangi jalanan. Nampak jalanan aspal mulai tertutupi oleh air hujan tersebut. Nah, berikut ini ada beberapa bait pantun tentang hujan yang akan menemani suasa hati kalian disaat hujan turun, semoga pantun ini bisa menghiburmu, mari simak sebagai berikut.!

Pantun Hujan Gerimis

Melihat hujan yang ada di luar rumah mengingatkan kita pada suasana saat kecil dulu sejak duduk dibangku sekolah dasar. Jika hujan turun maka sangat senang sekali untuk bergegas keluar rumah dan bermain hujan-hujanan. Tidak takut sakit karena air hujan namun hati sangatlah senang. Menikmati tetesan air yang langsung jatuh dari langit sangatlah menyenangkan.

Siang hari pergi ke kebun
Di kebun menanam jagung
Sekarang ini musim hujan
Jangan lupa membawa payung

Bersembunyi dibawah pohon
Di atas pohon melihat monyet
Jangan bermain dibawah air hujan
Kalau tidak mau badanmu sakit

Habis mandi berangkat sekolah
Berangkat sekolah pakai sepeda
Hujan itu membawa berkah
Untuk kehidupan alam dunia

Akar itu menopang tumbuhan
Tumbuhan menyerap karbon dioksida
Jika hujan tengah turun
Berteduhlah hingga reda

Kita ini butuh oksigen
Oksigen berasal dari tumbuhan
Ada keindahan dibalik hujan
Indahnya melebihi berlian

Habis mandi langsung sarapan
Habis sarapan berangkat sekolah
Jangan resah saat hujan turun
Hujan itu membawa berkah

Liburan sekolah mendaki gunung
Mendaki gunung sampai di puncak himalayah
Turunnya hujan memang tak diundang
Tapi hujan membawa pelangi yang indah

Pantun Hujan Bijak

Ya, dengan adanya hujan yang turun ke bumi, akan membuat lingkungan kita terasa sejuk dan nyaman, terutama bagi kalangan makhluk hidup seperti tumbuhan. Tumbuhan akan merasa senang dan bahagia dikala ada air hujan yang turun ke bumi dengan derasnya. Tentu tumbuhan akan mendapatkan asupan mineral yang sangat berlimpah jadi dia akan lebih mudah untuk menyalurkan makanannya melalui air yang ada di dalam batang, akar dan daun tersebut.

Sebelum berangkat sekolah harus sarapan
Sarapan pagi dengan sepiring bubur
Bahagialah saat hujan turun
Dia membuat tanah menjadi subur

Menghirup oksigen untuk tetap hidup
Paling segar di pagi hari
Hujan turun membawa awan gelap
Dibalik itu tersimpan pelangi

Liburan naik pesawat
Naik pesawat tujuan Kota Surabaya
Hujan turun membawa nikmat
Untuk makhluk hidup di alam dunia

Mencari ikan tugasnya nelayan
Nelayan berlaut menggunakan perahu
Gerimisnya air hujan yang turun
Membuatku jatuh kedalam masa lalu

Petani di sawah sedang makan
Mereka makan dengan sagu
Rintikan hujan yang turun
Turun membawa sebuah rindu

Binatang kecil undur-undur,
Kacang tanah sayur kentang.
Malam-malam lelap tidur,
Tahu-tahu banjir datang.

Rumah lama kena gusur,
Pindah rumah menuju hilir.
Tidur nyenyak di atas kasur,
Rupanya tidur di atas air.

Kebun luas ditanam kentang,
Tumbuh satu pohon pinang.
Kalau banjir sudah datang,
Pikiran panik hati tak tenang.

Masak bebek di kuali
Rambut panjang hendak dikuncir.
Kalau rumah di pinggir kali,
Musim hujan siap-siap banjir.

Kepala pusing berdenyut-denyut
Beli obat di toko mana.
Kasur hanyut mobil hanyut,
Sudah takdir, harus diterima.

Beli baju hari selasa,
Tulis surat di mana pena.
Mungkin kami banyak dosa,
Sering ditimpa oleh bencana.

Jalan-jalan ke Pulau Bali,
Kasur busa berisi jerami.
Sering buah sampah ke kali,
Kali memberi banjir kepada kami.

Hujan turun ada petir,
Naik delman dekat pak kusir.
Musim panas susah air
Musim hujan terkena banjir.

Naik kuda di atas pelana,
Padi dipanen isinya hampa.
Kita berlindung dari bencana,
Moga-moga tak menimpa.

Pagi hari pergi ke pasar,
Beli bawang beli kencur.
Banjir bandang bencana besar,
Pohon dan rumah bisa hancur.

Hari gelap ketika petang,
Langit hitam tanda mendung.
Kalau bencana sudah datang,
Kemana pula hendak berlindung.

Masak mie masak bihun,
Orang kaya orang tajir.
Membangun rumah bertahun-tahun,
Hancur seketika karena banjir.

Siang hari makan ketan,
Ketan hitam enak rasanya.
Bencana adalah peringatan,
Agar insan kembali pada-Nya.

Jalan-jalan ke kota Sentul,
Rumah terbakar terlihat asap.
Hutan hijau kini gundul,
Air hujan tak meresap.

Ikan berenang dalam kolam,
Baju baru diberi pita.
Kalau kita merusak alam,
Alam kan merusak milik kita.

Pergi ke laut hendak menyelam,
Dari pasar beli celana.
Jaga selalu kelestarian alam,
Supaya hidup jauh dari bencana.

Tinta hitam dalam pena,
Kancil berteman dengan rusa.
Jangan mengundang bencana,
dengan maksiat dan dosa-dosa.

Bunga mawar banyak duri,
Mekar satu di pucuk dahan.
Mari kita introspeksi diri
Telah lupa peringatan Tuhan

Mari main kora-kora
Air penuh hingga tumpah.
Wahai saudara-saudara
Sungai itu bukan tempat sampah

Jangan suka mengucap sumpah,
Sumpah pedagang di dalam pasar.
Kalau sungai penuh sampah,
Hujan kecil banjirnya besar.

Malam malam pergi menonton,
Sambil makan kue ketan.
Mari kita menanam pohon,
Air terserap walaupun hujan.

Pohon kelapa tempat si ketam,
Turun pohon pergi ke hutan.
Sungai jernih kini menghitam,
Penuh dengan berbagai polutan.

Sungguh lezat biji selasih,
Tumbuh banyak di tengah taman.
Jika kota kita bersih,
Akan terasa sangat nyaman.

Mata mengantuk hingga lena,
Hutan gunung si pohon kina.
Jika sampah di mana-mana,
Banyak penyakit banyak bencana.

Elang putih melesat terbang,
Kancil kecil dalam kandang.
Jaga hutan jangan ditebang,
Agar jangan sampai banjir bandang.

Jangan berbuat sia-sia,
Nanti menyesal di hari tua.
Semua memang salah manusia,
Karena serakah terhadap dunia.

Kakek tua membaca koran,
Rumah kecil di tepi rawa.
Banjir sekarang jadi pelajaran,
Dunia ini kan hilang jua

Gunung tinggi tempat berkelana,
Rumah terpencil suku sasak.
Sangat sedih tertimpa bencana,
Terkena banjir rumahpun rusak.

Dari kiri menuju kanan,
Dari maksiat menuju iman.
Ingin makan tak ada makanan,
Moga-moga ada kiriman.

Pergi ke kota naik kereta,
Sayang terasa sakit kepala.
Mari bantu saudara kita,
Ikhlas hanya mengharap pahala.

Kalau luka terasa pedih,
Mari obati dengan bidara.
Bencana datang jangan bersedih,
Mari bantu sesama saudara.

Sungguh indah kota Palu,
Pergi ke satu belum pernah.
Kirim bantuan pada yang perlu,
Titipkan pada yang amanah.

Masuk hutan jangan tersesat,
perahu sampan masuk ke selat.
Kalau di negeri banyak maksiat,
Bencana datang secepat kilat.

Kota Jogja banyak salak,
salak besar warnanya hitam.
Pada alam tidak berakhlak,
Akan datang bencana alam.

Baca Juga : 50 Pantun hujan dan banir yang sangat Indah

Dahan kering dipatahkan,
pohon tua banyak duri.
Jangan saling menyalahkan,
Mari sama-sama muhasabah diri.

Hati sepi rasa merana,
Sangat sedih sepenuh rasa.
Hujan turun jadi bencana,
Mungkin karena banyak dosa.

Warna putih sayap angsa,
datang menyengat kawanan lebah.
Jika penduduk negeri bertakwa,
Pasti hidup mereka penuh berkah

Negeri afrika banyak gurun,
Negeri kita banyak melati.
Dari malam hujan turun,
Sudah pagi belum berhenti.

Susu energi dari milo,
Diminum oleh tukang cangkul.
Memang kasian jadi jomblo,
Kedinginan memeluk dengkul.

Kaki sakit berjalan lambat,
Hendak memetik buah tomat.
Hujan turun sangat lebat,
Moga semua tetap selamat.

Irian cederawasih,
Bangun tidur sikat gigi.
Cukup sekian terimakasih,
Saya mau tidur lagi.

Kapuk dari pohon randu,
Mangga kecut namanya kemumu.
Hujan rintik suansa syahdu,
Paling enak ngobrol sama kamu.

Panjang ekor ikan pari,
Pergi ke pantai pakai topi.
Hujan turun pagi hari,
Nyantai dulu sambil ngopi.

Jalan-jalan ke kota Mekah,
Jangan lupa ke Madinah.
Moga hujan jadi berkah,
Suburkan ladang juga sawah.

Padang pasir namanya gurun,
Tempat burung menaruh telur.
Kalau hujan masih turun,
Tarik selimut, yuk kita tidur.

Sejuk-sejuk tertiup angin,
Burung nuri terbang melayang.
Hujan turun udara dingin,
Paling enak dipeluk yayang.

Rumah mewah ada piano,
Anak kecil giginya tanggal.
Begini nasib jadi jomblo,
Hujan turun meluknya bantal

alan-jalan ke tengah gurun,
Kaki luka obati benalu.
Lama kunanti hujan turun
Agar terbuka kenangan lalu.

Air kali dari selatan
Bunga melati dekat randu.
Setiap kali turun hujan
Dalam hati terbit rindu.

Kayu belah menimpa kelapa,
Kota Tasik amat indahnya.
Lama sudah tak berjumpa
hujan ini mengusik kenangan lama.

Keras kayu pohon meranti
Anak angsa jatuh di tepi.
Hujan turun tak henti-henti
Hati nelangsa bertambah sepi.

Goreng tahu tambah petis
Ikan digoreng hilang amis.
Kalau hujan turun romantis
Rasanya ingin digoda si manis.

Baju batik bergambar hewan
Golong sakti bersama parang.
Gadis cantik dalam lamunan
Kini sudah diambil orang

Akhir Kata

Nah, itulah kumpulan pantun hujan deras yang sangat seru dan menghibur. Semoga kumpulan pantun ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi kalian semua dikala hujan turun dengan derasnya di lingungan rumah. Selamat membaca dan janganlupa baca juga koleksi pantun lainnya yang ada di blogsiana.com.

Nilai Kualitas Konten

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!